Selasa, 06 November 2012

Secuil Bulan

Selamat malam, bulan :)
Bagaimana malam ini? Masih jadi tempat curahan rindu dan tangis? Atau kisah-kisah bahagia? Sekali-sekali, aku ingin mendengarmu bercerita, boleh? Kau bisa menitipkannya pada angin malam. Nanti, aku akan keluar rumah. Dan dengan antusias mendengarkan kisahmu.

Bulan, jangan bosan ya menemani malamku.. Aku tahu kau tak hilang kala pagi dan mendung. Hanya saja, kesepian mederaku saat kau tak nampak.

Bulan, boleh tidak, aku bertanya sesuatu? Um, berapa banyak salam sayang dan rindu yang kau kirimkan? Aku juga mau mengirim sesuatu. Tolong, hantarkan padanya.. Aku rindu.. Akan kutempel pranko kecup di atas amplop sayang ini. Kalaupun ia tak mau menerimanya, paling tidak kau menemani malamnya.

Bulan, aku mau senyummu malam ini. Nanti kutancapkan di memori, agar terbawa oleh mimpi. Dan jadilah sambut indahnya pagi..

Bulan.. aku mau secuil kamu.. Bolehkan? Agar aku bisa berbagi kisah. Agar sedihku tersandar musnah. Agar hilang semua gelisah. Bulan, beri aku secuil kamu.. Dan aku akan selalu meringkuk dalam bahagia. Terwarnai langit-langit ceria. Ditumbuhi bulir-bulir indah membahana..

Bulan, bolehkan aku minta secuil?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar