Rabu, 01 Agustus 2012

Chapter 1

Kerajaan Queryn terkutuk. Kegelapan yang dulu 'pernah' hilang, sekarang tak lagi berlaku. Pewaris takhta satu-satunya sekarang berada di ambang kematian. Entah kutukan apa yang telah diberikan Kegelapan kepada Queryn hingga merenggut nyawa Raja dan Ratu serta ratusan rakyat lainnya. Sebagai pasukan keamanan Queryn, aku belum bisa berbuat apa-apa. Namun mimpi-mimpi itu masih menghantuiku. Begitupula Joshepine of the Blueocean, sahabatku. Dia bercerita tentang mimpinya kepadaku. Mimpi yang pernah aku alami setahun yang lalu, saat usiaku 17 tahun, setara usia Joshi. Mimpi akan 7 permata; permata pelangi. Namun 4 malam yang lalu, aku bermimpi tentang makhluk aneh yang sedang berdiri di atas bumi serta diatasnya terlihat bulan purnama yang sangat besar. Makhluk itu membawa sekuntum mawar ungu tua yang hampir layu.Yang aku ingat, makhluk itu berkepala singa dengan luka bakar di pelipis, bersirip merah seperti ikan kakap, bersayap lebah, dan berkaki kera merah jambu yang cacat. Makhluk itu membisikkan kata-kata.. "roh pembimbing". Aku masih belum memahaminya. Aku memikirkannya semalaman.

Duke Costa mengajak kami ke gudang senjata kuno di dalam istana. Ia bercerita panjang lebar tentang Raja 4 abad yang lalu, Raja Balthazar yang menyelamatkan Queryn dari kutukan Terezsa, Sang Kegelapan. Rakyat Queryn mengalami pendarahan pada sebelah telinga. Penyakit itu terus menyebar hingga menimpa Raja dan Ratu. Mereka akhirnya tewas sebelum sempat Balthazar selamatkan. Balthazar tidak terkena kutukan karena darah Dewa mengalir di dalam dirinya. Dewa mewarisi keturunannya dengan roh pembimbing. Roh pembimbing Balthazar memberinya pedang berhiaskan 8 permata pelangi lewat mimpi. Namun ketika ia bangun, pedang itu ada di genggamannya.

Awalnya ia tak mengerti bagaimana memfungsikannya. Namun roh itu membimbingnya lewat ilusi. Balthazarpun mengerti. Ia menyelamatkan nyawa-nyawa yang tersisa. Mereka-rakyat Queryn-rela kehilangan sebelah telinganya yang depotong dengan pedang permata demi kelangsungan hidup mereka. Singkat cerita, Balthazar menjadi raja dan menghukum mati  Terezsa. Namun sayang, ia telah menyebarkan kedelapan permata itu ke seluruh penjuru dunia agar para penerus Balthazar tidak dapat menghalau kutukan yang diberikan oleh anak cucunya, untuk membalas dendam.

Setelah mengetahui tentang mimpi kami, Duke Costa tercekat. Ia mencengkeram bahu kami dan berkata "Kau.. Kau penerus Balthazar". Demi Dewa! Ini adalah kenyataan paling tak menyenangkan setelah Queryn dalam kutukan. Kami harus mencari kedelapan permata itu. Namun setelah kupikir-pikir, ini adalah sebuah petualangan yang.. Yah.. Mungkin akan menyenangkan. Demi Queryn, aku akan melakukan apapun!! Baiklah Joshi, ayo kita mulai!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar