Aku dan Joshi memutuskan untuk memulai pencarian berdasarkan warna pelangi. Dan tentu saja, roh pembimbing. Aku ingat betul mimpi itu, karena aku memimpikannya berulang kali. Pencarian pertama kami adalah permata merah, jadi ikan kakap merah lah yang bertanggung jawab di sini. Rasanya aku ingin segera menyerah saja.. Hey, ada jutaan ikan kakap di dunia! Ah, pasukan keamanan mana yang mudah menyerah.. Aku tidak boleh membiarkan diriku terlalu payah. Ada Joshi yang setia membantuku, Duke Costa yang selalu membenarkan jalanku, dan Sir Frank yang tak bosan mendengar dan menjawab pertanyaanku. Oh, ini curahan hatiku..
Baiklah, aku dan Joshi akan pergi ke Rogoojen. Di sana adalah surganya ikan. Rogoojen adalah tempat pelelangan ikan terbesar di Smerg Land. Kami berharap, akan ada banyak info tentang kakap merah yang kami dapat.
Dari ibu kota Queryn, kami berkuda menuju pesisir Talassa di Rogoojen. Sekitar satu setengah hari berkuda. Dan benar saja, setelah kami sampai, kami benar-benar melihat surga pelelangan ikan. Ikan-ikan segar saling bertumpukan. Terlihat para pengepul sedang melakukan transaksi dengan para nelayan. Peti-peti yang diangkut dengan tronton serta keranjang penuh dengan ikan yang dipikul. Mata kami membelalak dan mulut kami merekah, kami benar-benar terperangah.
Aku dan Joshi kemudian mencari pedagang kakap merah. Aku berasumsi kalau kakap merah yang dimaksud roh pembimbingku adalah yang berukuran besar. Sesuai yang ada di mimpi. Namun, setelah kami berjalan mengitari Talassa, kami tak melihat kakap merah berukuran besar yang kami kehendaki. Kata Joshi, ada musium ikan di ibu kota Rogoojen. Mungkin di sana kami mendapat informasi.
Setelah beberapa jam berkuda, akhirnya kami sampai di pusat kota. Rogoojen memiliki lima jalan utama. Di persimpangan, terdapat banyak sekali pedagang. Mayoritas penjual makanan. Joshi memintaku untuk membeli beberapa makanan untuk bekal sekalian bertanya arah menuju ke musium ikan. bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar