Peluh tanpa keluh
Resah tanpa kesah
Dan takkan ada yang pernah tahu
Apa di balik kemewahaan itu
Kau merakit-rakit penuh wibawa
Namun berenang-renang penuh isak rintih menggelora
Dan takkan pernah ada yang tahu
Bagaimana badai di hatimu terjadi
Wajahmu penuh gurat tawa
Dan takkan pernah ada yang tahu
Berapa banyak sudah peluru bersarang di rongga dadamu
Menunggu teriakan perih yang tercekat
Juga rona di kedua bibir elok itu
Takkan ada yang tahu jika kerongkonganmu berdebu
Kau hanya diam
Membiarkan jaring laba-laba terajut di sana
Wahai wanita berkonde emas,
Sampai kapan mereka meringkuk di balik sana?
Deritamu itu?
Minggu, 30 September 2012
Sabtu, 29 September 2012
Candu Asmara
Ucapmu, buat lidah tak bergeliat
Tatapmu, buat kelopak tak bertemu
Nafasmu, buat udara tercekat erat
Wajahmu, semburat bahagia cinta
Dan pelangi di matamu
Takkan lenyap karena mentari dari relung hatiku
Menciptakan bias asmara
Ya, aku pecandu asmara karenamu
Jumat, 28 September 2012
Kamis, 27 September 2012
Yang Tajam Itu..
Yang tajam itu..
Ketika terbungkam oleh seuntai kata
Mengunci, menampar bisu kedua bibir
Diam
Yang tajam itu
Ketika ukiran senyum tergurat memaksa
Terbalas singkat dengan gerakan bola mata
Sedih
Yang tajam itu
Ketika tertatih penuh darah
Merangkak penuh asa
Demi satu pencapaian indah
Namun sirna begitu saja
Murka
Yang tajam itu
Bukan pisau, bukan pedang
Yang tajam itu setitik
Yang membuat raga tak berdaya
Diri tak berguna
Yang tajam itu setitik
Namun melumerkan segalanya
Ketika terbungkam oleh seuntai kata
Mengunci, menampar bisu kedua bibir
Diam
Yang tajam itu
Ketika ukiran senyum tergurat memaksa
Terbalas singkat dengan gerakan bola mata
Sedih
Yang tajam itu
Ketika tertatih penuh darah
Merangkak penuh asa
Demi satu pencapaian indah
Namun sirna begitu saja
Murka
Yang tajam itu
Bukan pisau, bukan pedang
Yang tajam itu setitik
Yang membuat raga tak berdaya
Diri tak berguna
Yang tajam itu setitik
Namun melumerkan segalanya
Luka Abadi
Kuputus nadi yang menjerat-jerat
Kenangan manis saat canduku memuai
Kuhunus dada bidang
Penuh amarah, namun sarat akan memori apik
Jejakku ingin menangkapmu
Namun naluriku berbelok arah
Gaya magnet kita lenyap
Entah ke mana kata-katamu membawanya
Aku benci mengorek ingatan
Namun lengan-lengan otak tiada lelah melakukannya
Bisakah kristal air mataku menghancurkan,
meluluh lantakan sampah-sampah hidup?
Atau mereka malah menggoreskan perih tak berguna?
Tangisku tak berguna?
Memang, karena detikku hanyut
Tak mungkin kau pudar, kau abadi..
Kenangan manis saat canduku memuai
Kuhunus dada bidang
Penuh amarah, namun sarat akan memori apik
Jejakku ingin menangkapmu
Namun naluriku berbelok arah
Gaya magnet kita lenyap
Entah ke mana kata-katamu membawanya
Aku benci mengorek ingatan
Namun lengan-lengan otak tiada lelah melakukannya
Bisakah kristal air mataku menghancurkan,
meluluh lantakan sampah-sampah hidup?
Atau mereka malah menggoreskan perih tak berguna?
Tangisku tak berguna?
Memang, karena detikku hanyut
Tak mungkin kau pudar, kau abadi..
Rabu, 26 September 2012
Secarik Kertas Putih
Sepoi menghanyutkanmu
Lemah, rapuh tak berdaya
Kosong, putih, pasrah menunggu
Goresan tinta hanyalah angan palsu
Terdiam, mati rasa
Tak tahu, tak bisa berbuat apa-apa
Menanti gerakan lembut
Yang sarat perhatian
Hey secarik kertas putih,
Apa yang kau lakukan di sana?
Seribu mulut mayamu akan berkata
“aku sedang menunggu”
“aku sedang menunggu”
Pantulan
Yang terlempar akan kembali
Yang terjatuh akan bangkit
Yang terbuang akan termiliki
Yang tersirat akan memantul
Ada pantulan
Karena ada yang terpantul
Demi yang dipantulkan,
Apakah kalian akan selalu berbalik?
Ataukah selamanya tak terpantul?
Yang inginnya terbuang
Mungkin akan kembali setelah dilempar jauh
Yang inginnya hanya untuk memantul
Dan berharap akan kembali
Bukan mustahil mereka akan menghilang
Tak mau kembali, memudar, melayang tinggi
Pantulan tak bisa diharapkan
Karena yang dipantulkan
Belum tentu terpantul
Pigura
Membingkai rapi kenangan indah
Menangkup memori sejuta kisah
Mengundang tawa mengurai cerita
Gulungan-gulungan waktu lampau
Membawa hati melayang-layang
Terjerembab ke dalam manisnya masa lalu
Tergurat senyum saat kedua mata terbenam
Jauh ke dalam cetakan semu
Yang meringkuk di dalam pigura..
Fatamorgana
Seperti secerca cahaya di tengah kegelapan
Seperti kesejukan di tengah panas kegersangan
Oase kebahagiaan di tengah hamparan tangis
Namun semua semu dan palsu
Rajutan senyum yang lambat laun memudar
Ukiran halus yang kemudian mematikan
Tawa lirih yang menjelma amarah
Setidaknya aku pernah bahagia
Karena fatamorgana
Adalah bayang-bayang kesejukan
Yang mengukir tawa, membuatku tertipu..
Seperti kesejukan di tengah panas kegersangan
Oase kebahagiaan di tengah hamparan tangis
Namun semua semu dan palsu
Rajutan senyum yang lambat laun memudar
Ukiran halus yang kemudian mematikan
Tawa lirih yang menjelma amarah
Setidaknya aku pernah bahagia
Karena fatamorgana
Adalah bayang-bayang kesejukan
Yang mengukir tawa, membuatku tertipu..
Selasa, 25 September 2012
Pupus
Aku lelah
Namun tak ada tempat bersandar
Aku menyerah
Namun semuanya tetap kuperjuangkan
Aku tahu aku terus menusukkan pisau ini
Bahkan lebih dalam dan dalam
Hingga mencabik asaku, merobek harapanku
Namun, aku tak bisa dan tak mau berhenti
Aku lelah menunggu
Tapi aku tak punya satu alasanpun tuk berpaling
Aku hampir buta
Karena hanyalah kau yang kulihat
Terus kupupuk harapan itu
Meski aku lelah dan menyerah
Terus kuperjuangkan dirimu
Walau rasa sakit itu semakin nyata
Terus kurajut asaku
Agar waktuku mengatakan padamu
Bahwa semua harapan ini
Tak akan kubiarkan pupus..
Namun tak ada tempat bersandar
Aku menyerah
Namun semuanya tetap kuperjuangkan
Aku tahu aku terus menusukkan pisau ini
Bahkan lebih dalam dan dalam
Hingga mencabik asaku, merobek harapanku
Namun, aku tak bisa dan tak mau berhenti
Aku lelah menunggu
Tapi aku tak punya satu alasanpun tuk berpaling
Aku hampir buta
Karena hanyalah kau yang kulihat
Terus kupupuk harapan itu
Meski aku lelah dan menyerah
Terus kuperjuangkan dirimu
Walau rasa sakit itu semakin nyata
Terus kurajut asaku
Agar waktuku mengatakan padamu
Bahwa semua harapan ini
Tak akan kubiarkan pupus..
Senin, 24 September 2012
kaulah dia
Jadi kamu mau tebak siapa?
Kamu nggak akan pernah tahu.
Jadi kamu mau tahu siapa?
Kamu nggak akan pernah nyangka.
Kamu kenal dia lebih dari kamu kenal mereka
Kamu benar-benar tahu tentang dia
Dia lebih dekat dari siapapun di hidupmu
Dia sangat melekat di dirimu
Ya.. Hahaha, KAULAH DIA.. <3 p="p">3>
Kamu nggak akan pernah tahu.
Jadi kamu mau tahu siapa?
Kamu nggak akan pernah nyangka.
Kamu kenal dia lebih dari kamu kenal mereka
Kamu benar-benar tahu tentang dia
Dia lebih dekat dari siapapun di hidupmu
Dia sangat melekat di dirimu
Ya.. Hahaha, KAULAH DIA.. <3 p="p">3>
a temporary pet named.. jolie jr
Jadi minggu lalu, aku lagi melakukan rutinitas. Yaitu bertengger di depan monitor. Terus ujan turun, tapi aku sih cuek aja. Beberapa saat setelah hujan reda, aku denger suara anak kucing kenceeeng banget. Awalnya aku biari, tapi kok lama2 bikin gak tahan. Jadi aku keluar rumah dari pintu samping. Ternyata oh ternyata.. Ada anak kucing lagi nangkring di atas meja anak kos. Keliatannya dia gak bisa turun. Unyu banget cumpah ciyus enelan :"
seneeeng banget bisa pelihara kamu, walau cuma sehari sebelum kamu aku lepas di alam. Cepet gede ya Jolie Jr :"
Rabu, 19 September 2012
perasaan tanpa status
nggak tau, nggak jelas. banget. kita baru deket. tapi kenal udah lama. kok kamu.. kamu itu, aku nggak tau harus nyebut gimana. kamu temenku, yang mukanya bikin eneg. tapi setiap kali kamu manggil aku, setiap kali kita ngobrol, kenapa aku ngerasa nyaman ya?
Rabu, 12 September 2012
recent updatenya Tour de Ijen
As my last post ( yang ini ) aku udah kasi info bahwa di Banyuwangi akan ada lomba balap sepeda internasioal. Berita terbarunya, Tour de Ijen akan diadakan pada 7-9 Desember 2012 di Banyuwangi. Berikut stage nya :
- Stage 1, 7 Desember 2012. Banyuwangi - Pulau Merah (111,7 km)
- Stage 2, 8 Desember 2012. Kalibaru - Ijen (147,4 km)
- Stage 3, 9 Desember 2012. Banyuwangi Circuit Race (Kantor Bupati Banyuwangi - Simpang Lima - Veranda - Patung Kuda) (110 km/10 laps)
Jadi, yang rumahnya di Banyuwangi kota, nggak perlu repot-repot dateng ke Ijen buat nonton TdI 2012 ini, cukup nongkrong di depat TMP Banyuwangi atau Simpang Lima aja, hehehe.
Langganan:
Postingan (Atom)