Yang tajam itu..
Ketika terbungkam oleh seuntai kata
Mengunci, menampar bisu kedua bibir
Diam
Yang tajam itu
Ketika ukiran senyum tergurat memaksa
Terbalas singkat dengan gerakan bola mata
Sedih
Yang tajam itu
Ketika tertatih penuh darah
Merangkak penuh asa
Demi satu pencapaian indah
Namun sirna begitu saja
Murka
Yang tajam itu
Bukan pisau, bukan pedang
Yang tajam itu setitik
Yang membuat raga tak berdaya
Diri tak berguna
Yang tajam itu setitik
Namun melumerkan segalanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar