Kamis, 29 November 2012

Ketika awan muram
Langit menangis
Petir menjerit
Tak ada yang suka, tak ada yang peduli
Tak ada pelipur lara
Hingga semua mereda, bungkam sendiri

Senin, 26 November 2012

Lembaran Lalu

Agenda ini berdebu
Padahal dulu, tak pernah ternoda
Waktu aku membukanya perlahan,
hanya ada goresan kasar dari tinta yang hampir pudar
Itu coretanku kemarin

Semakin kubuka, aku bertemu dengan halaman sebelumnya
Lembaran-lembaran lalu
Di situ masih banyak senyum dan tawa
Di situ masih ada cerita-cerita senja
Di situ, aku masih bahagia

Bisakah detik membawaku kembali?
Tidak. 
Hanya masa ini dan esok
Aku berhadapan dengan lembar kusut nan berdebu
Di sampingnya ada halaman kosong
Aku tak tahu akan seperti apa rupa halaman ini

Bisakah persis seperti lembaran lalu?

Sabtu, 24 November 2012

"It's strange how I used to be so close to you.... and now I don't even talk to you anymore." - @QuoteFolder

Selasa, 20 November 2012

Senin, 19 November 2012
Adalah hari dimana sabitku tak kunjung sirna

Sore itu, hujan turun dengan derasnya. Aku melihat ponselku, kotak masuk yang penuh pesanmu semalam. Aku suka membacanya berulang kali, walau kalimatmu benar-benar rancu.

Perjalanan ke Jambu untuk foto buku tahunan mengukir banyak kesan. Aku mendengar celotehmu dari jog depan mobil. Sumringah, tersenyum sendiri walau tak ada yang perlu ditertawakan. Tapi aku terhibur, karena itu kamu.

Menghabiskan waktu di perkebunan bersamamu dan lainnya. Menikmati sisa-sisa rintik hujan di antara ilalang-ilalang yang menjulang. Menyantap semangkuk bakso hangat di tengah dinginnya kawasan pegunungan. Aku merasa hangat, yah, karena ada kamu.

Ah, tapi tetap saja aku tak mampu merebut tatapanmu. Mungkin hanya nafasmu yang berhasil merogoh gendang telingaku yang beku dan menghangatkannya. Tak apa, berada dalam 1 halaman bersama di buku tahunan saja aku sudah bahagia.

Namun kemudian aku teringat sesuatu saat senja menyelimuti dan kami beranjak pulang. Aku teringat kalau kamu, aku, mereka, takkan bisa mengulang waktu. Kamu, aku, dan mereka pasti akan berpisah. Bahkan sebelum waktunya, mungkin, aku sudah merasakan perpisahan. Saat ini pun kita sudah berpisah. Meskipun dulu, berbincang denganmu bukanlah hal yang tak biasa. Sekarang, tempatmu bersama mereka. Yah, itu hakmu. Bukankah kau akan merasa lebih nyaman?

Aku masih tak sanggup berhenti berterima kasih. Beberapa jam mutiara sore itu, membuatku senang mengingat masa lalu..

Jumat, 16 November 2012

like we used to :')

Dulu,
Selalu ada mention seru
Topik nggak mutu
Juga gombalan unyu
Haha, dari kamu

Dulu,
Sekolah serasa surga
Waktu kamu selalu mengundang canda
Waktu kita tertawa sama-sama

Dulu,
Malam selalu cerah
Kalau SMSmu membuat hatiku merekah
Rasanya, cuma itu yang paling indah

Dulu,
Di sini, sini, sini
Di situ, situ, situ
Di manapun ruang pikiranku, selalu ada kamu
Segar sekali, penuh embun.

Tapi sekarang... kok layu?
Aku kehilangan yang dulu, dulu, dulu, dan dulu
Aku kangen dulu

Senin, 12 November 2012

Jejak - Jejak Kenangan

Langkahku, langkahmu,
bersanding dengan waktu
menari di atas indahnya masa lalu

Tawaku, tawamu,
mengisi keheningan semu
menyerukan sejuta candu

Kisahku, kisahmu
tertulis apik dengan tinta merah jambu
jembatanku menuju bayang sinar tatap matamu

Jalinan pita kenangan membelalak
Menyorotku dengan tajam

Dan ubin-ubin bisu bersaksi akan sabit lirih,
yang tercipta saat ada aku, dan kamu
Meninggalkan debu, menyisahkan jejak-jejak kenangan.

Hai yang kukenang.. Aku rindu

Sabtu, 10 November 2012

Pojok Pelajar - Niat itu perlu

Pasti enek banget kalau sudah dengar kata "belajar" bagi para kaum pelajar. Yah, itu normal. Memang tak sedikit yang benci belajar, tapi belajar merupakan tuntutan hidup para pelajar. Tidak ada belajar = Tidak ada berhasil. Tak ada mu'jizat bagi orang yang tidak mau berusaha.

Usaha akan berat kalau tak bersanding dengan niat dan kemauan. Jika ada kemauan, ada niat untuk belajar, maka kesan enek dan nggak suka akan berkurang secara alami. Itu sudah mutlak, karena 'kandungan air yang kita minum itu sesuai dengan yang kita bayangkan'. 

Belajar akan diperberat oleh keluhan dan keragu-raguan. Jangan bilang "kalah" sebelum "berjuang". Karena pengecut adalah orang yang menyerah sebelum berperang. Jangan menjadi orang yang pengecut dan tidak tegas. Yakinlah bahwa kamu akan dapat menguasai semua materi yang dipelajari. Juga jangan pernah mengeluh akan banyaknya pekerjaan yang harus kamu selesaikan sebagai pelajar, atau kamu tidak bisa menikmati masa mudamu. Karena masa muda bukan saatnya untuk stres. Hanya santai dan serius.

Kalau kamu mau belajar, ingat:
Niatkan dengan sungguh, sungguh, bulatkan tekad, tentukan target, agar belajar lebih maksimal dan membuahkan hasil.

Jauhkan pengganggu seperti ponsel, gadget, blackberry, dan lain sebagainya yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.

Carilah tempat belajar yang sesuai atau yang nyaman. Seperti di kamar. Suhu udara juga harus disesuaikan, jangan terlalu panas, juga jangan terlalu dingin, agar kamu dapat fokus ke materi pelajaran.

Bila perlu, bawalah camilan atau mp3 (bagi yang biasa belajar menggunakan musik) agar suasana tidak membosankan sehingga kamu akan betah belajar.

Posisikan tubuhmu senyaman mungkin untuk belajar. Jangan sampai terganggu dengan posisi yang kurang nyaman.

Resapi setiap materi yang kamu pelajari agar benar-benar menempel di memori. Perbanyak latihan dan belajar dengan rutin agar otak terasah.

Jika akan ada ujian, belajarlah dengan santai agar materi yang dipelajari dapat diterima otak dengan baik.

Satu dari ini semua adalah niat. Sebenarnya, tak hanya belajar. Semua usaha harus diawali dengan niat dari dalam hati. Agar kita tidak terbebani oleh pikiran dan sugesti negatif. Yakinlah, yakin bahwa kita dapat melakukannya. Dan yang terakhir, jangan pernah mengeluh.

Selasa, 06 November 2012

Secuil Bulan

Selamat malam, bulan :)
Bagaimana malam ini? Masih jadi tempat curahan rindu dan tangis? Atau kisah-kisah bahagia? Sekali-sekali, aku ingin mendengarmu bercerita, boleh? Kau bisa menitipkannya pada angin malam. Nanti, aku akan keluar rumah. Dan dengan antusias mendengarkan kisahmu.

Bulan, jangan bosan ya menemani malamku.. Aku tahu kau tak hilang kala pagi dan mendung. Hanya saja, kesepian mederaku saat kau tak nampak.

Bulan, boleh tidak, aku bertanya sesuatu? Um, berapa banyak salam sayang dan rindu yang kau kirimkan? Aku juga mau mengirim sesuatu. Tolong, hantarkan padanya.. Aku rindu.. Akan kutempel pranko kecup di atas amplop sayang ini. Kalaupun ia tak mau menerimanya, paling tidak kau menemani malamnya.

Bulan, aku mau senyummu malam ini. Nanti kutancapkan di memori, agar terbawa oleh mimpi. Dan jadilah sambut indahnya pagi..

Bulan.. aku mau secuil kamu.. Bolehkan? Agar aku bisa berbagi kisah. Agar sedihku tersandar musnah. Agar hilang semua gelisah. Bulan, beri aku secuil kamu.. Dan aku akan selalu meringkuk dalam bahagia. Terwarnai langit-langit ceria. Ditumbuhi bulir-bulir indah membahana..

Bulan, bolehkan aku minta secuil?
KATANYA cinta itu buta
tapi kenapa hanya tertuju pada yang sempurna?

katanya cinta itu tak memandang rupa
tapi kenapa yang buruk selalu menderita?

katanya cinta itu indah
tapi tak pernah bosan membuat hati gelisah

katanya cinta itu tulus
haha, asalkan modalnya bagus

katanya cinta itu tepat waktu
tapi kenapa selalu membuatku menunggu?

katanya cinta itu pasti akan datang
tapi, penantiannya membuatku terasa matang

katanya.. cintamu itu ada
hm, apa iya?

Hai

Apa kabar?
Kabarmu pasti luar biasa, bukan?
Buih senyummu melayang-layang pagi ini
Andai mereka menujuku, sejumput bahagia kan terurai di nadiku
Rasanya mustahil tapi, kalau kau akan melumatku dalam senyummu dan kata "Hai"